Saturday, November 7, 2015

Bauran Marketing Politik



Bauran Marketing Politik merupakan penerapan konsep pemasaran dalam ilmu ekonomi yang diterapkan dalam ilmu politik. Secara proses, marketing politik masih mengikuti alur yang terdapat dalam marketing komersial, maka dari itu konsep 4P (product, promotion, price dan place) bauran marketing  berlaku dengan sendirinya. Proses marketing politik menurut Niffenneger (dalam Firmanzah, 2012) terlihat seperti bagan dibawah ini: 



 Sumber: Niffenneger (dalam Firmanzah, 2012)
Dari bagan diatas, dijelaskan bahwa sebuah proses pemasaran harus digerakan oleh empat elemen utama, yakni:

 1. Product 
Makna product dalam marketing politik adalah apa yang ditawarkan institusi politik merupakan sesuatu yang kompleks, dimana pemilih akan menikmatinya setelah sebuah partai atau politikus terpilih dalam pemilihan umum. Niffenegger (dalam Firmanzah, 2012) membagi produk politik kedalam tiga kategori yakni platform partai, catatan masa lampau, dan ciri pribadi. Produk utama dari sebuah institusi politik adalah platform partai, dan program kerja sebuah institusi politik. Selain itu, apa saja yang telah dilakukan partai politik di masa lalu, berkontribusi atau tidak dalam pembentukan produk politik. Dan akhirnya, karakteristik atau ciri seorang pemimpin atau politikus memberikan citra, simbol, dan kredibilitas produk politik. 

Pendapat lain dikemukakan oleh Butler dan Collins (dalam Firmanzah, 2012) yang menyatakan adanya tiga dimensi penting yang mesti dipahami dari sebuah produk politik, (a) person/party/ideology, (b) loyalty, dan (c) mutability (bisa berubah-ubah). Partai politik akan menilai dan menimbang kandidat, partai politik, dan ideologi mana yang kiranya akan berpihak dan mewakili suara mereka.

2. Promotion  
Promosi adalah usaha yang dilakukan untuk menarik perhatian konsumen atau pemilih melalui teknik-teknik komunikasi, baik melalui media massa cetak atau elektronik maupun komunikasi antarpribadi. Dalam konteks komunikasi politik, promosi sering kali dihubungkan dengan istilah kampanye. Promosi atau kampanye memegang peranan penting, bukan saja dalam memasarkan partai politik beserta program dan visinya, tetapi juga kandidat yang diusung partai politik dalam kontestasi pemilu (Cangara, 2009). 

Salah satu cara yang paling efektif dalam promosi institusi politik adalah dengan selalu memperhatikan masalah penting yang sedang dihadapi oleh masyarakat dimana institusi politik itu berada. Dengan demikian, publik akan selalu merasakan kehadiran institusi politik, dan membangun kepercayaan dimata publik. Karena perlu digaris bawahi baktivitas promosi tidak terbatas pada massa kampanye semata, akan tetapi berlangsung secara contineu dan permanen (Buttler & Collins, 2001 dalam Firmanzah, 2012). 

3. Price 
Dalam marketing politik mencakup banyak hal, mulai ekonomi, psikologis, sampai citra ke nasional (Niffeneger dalam Firmanzah 2012). Harga ekonomi meliputi semua biaya yang dikeluarkan institusi politik selama kampanye, mulai dari biaya iklan, publikasi, dan biaya administrasi lainnya. Harga psikologis mengacu pada harga persepsi psikologis, misalnya apakah pemilih merasa nyaman dengan latar belakang etnis, agama, pendidikan dan backgroundimage seorang kandidat. Harga image nasional berkaitan apakah pemilih merasa kandidat atau politikus tersebut bisa memberikan citra positif dan menjadi kebanggaan nasional atau tidak.  

4. Place
Tempat berkaitan erat dengan cara hadir atau distribusi sebuah institusi politik dan kemampuannya dalam berkomunikasi dengan pemilih atau calon pemilih (Niffenegger dalam Firmanzah, 2012). Sebuah institusi politik harus bisa memetakan struktur dan karakteristik masyarakat. Pemetaan ini bisa dilakukan secara geografis berdasarkan konsentrasi penyebaran penduduk atau secara demografis, dimana pemilih disana dikelompokan berdasarkan tingkat pendidikan, pekerjaan, usia, kelas sosial, agama, kepercayaan, etnis serta pemahaman akan dunia politik.  

Penulis : Yoghi Kurniawan Prathama, S.IP. 

Daftar Bacaan :
Firmanzah, (2012). Marketing Politik (Antara Pemahaman dan Realitas).Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia. 
            _________,( 2011). Mengelola Partai Politik (Komunikasi dan Positioning Ideologi Politik di Era Demokrasi. Jakarta :Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Cangara, Hafied. (2009). Komunikasi Politik (Konsep, Teori, dan Strategi). Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.  
Nursal, Adnan. (2004). Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu Sebuah Pendekatan Baru Kampanye Pemilihan DPR, DPD,Presoden.Jakarta: PT.Gramedia Pustaka

  Baca Juga : Pendekatan Marketing Politik (Push, Pull, dan Pass Marketing)

Terimkasih sudah berkunjung, mari berdiskusi di blog kami. Kajian Politik itu seru dan dinamis. Jadi, lihatlah disekeliling anda, fenomena politik akan senantiasa kita jumpai.
EmoticonEmoticon