Adnan Nursal (2004) mengutarakan tiga pendekatan marketing politik yang dapat dilakukan oleh
partai politik untuk mencari dan mengembangkan pendukung selama proses kampanye
politik, yakni strategi push marketing,
pass marketing, dan pull marketing
(dalam Firmanzah, 2012).
Pertama, strategi push marketing.
Dalam strategi ini, partai politik berusaha mendapatkan dukungan melalui
stimulan yang diberikan kepada pemlih. Masyarakat perlu mendapatkan dorongan
dan energi untuk pergi ke bilik suara dan mencoblos satu kontestan. Disamping
itu, partai politik perlu menyediakan sejumlah alasan yang rasional maupun
emosional kepada pemilih untuk bisa memotivasi mereka agar tergerak dan
bersedia mendukung kontestan. Tanpa alasan-alasan ini, pemilih akan merasa
ogah-ogahan karena mereka tidak punya cukup alasan untuk menyuarakan aspirasi
mereka.
Kedua, strategi pass marketing.
Strategi ini menggunakan individu maupun kelompok yang dapat mempengaruhi opini
pemilih. Sukses tidaknya penggalangan massa akan sangat ditentukan oleh
pemilihan para influencer. Semakin
tepat influencer yang dipilih, efek
yang diraih pun menjadi semakin besar dalam mempengaruhi pendapat, keyakinan
dan pilihan publik.
Strategi yang ketiga yakni pull
marketing. Strategi jenis ini menitikberatkan pada pembentukan image
politik yang positif. Robinowitz dan McDonald (dalam Firmanzah, 2012)
menganjurkan bahwa supaya smbol dan image
politik dapat memiliki dampak yang signifikan, kedua hal tersebut harus mampu membangkitkan sentimen. Pemilih
cenderung memilih partai atau kontestan yang memiliki arah yang sama dengan apa
yang mereka rasakan.
Pendekatan marketing politik, diawali dengan positioning, kemudian dikembangkan strategi pendekatannya (Nursal
dalam Firmanzah, 2012). Proses lengkapnya dapat dilihat seperti gambar dibawah
ini:
Penulis : Yoghi Kurniawan Prathama,
S.IP.
Daftar Bacaan:
Andrias, Ali. 2013. Partai Politik dan Pemilukada
(Analisis Marketing Politik dan Strategi Positioning Partai Politik dalam
Pemilukada Kab,Tasikmalaya. Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan, Vol.1
No.3 : 352-372.
Firmanzah, (2012). Marketing Politik (Antara Pemahaman
dan Realitas).Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
_________,( 2011). Mengelola Partai Politik
(Komunikasi dan Positioning Ideologi Politik di Era Demokrasi. Jakarta
:Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Cangara, Hafied. (2009). Komunikasi Politik (Konsep,
Teori, dan Strategi). Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.
Nursal, Adnan. (2004). Political Marketing: Strategi
Memenangkan Pemilu Sebuah Pendekatan Baru Kampanye Pemilihan DPR, DPD,Presoden.Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka
Baca Juga : Teori Marketing Politik
Terimkasih sudah berkunjung, mari berdiskusi di blog kami. Kajian Politik itu seru dan dinamis. Jadi, lihatlah disekeliling anda, fenomena politik akan senantiasa kita jumpai.
EmoticonEmoticon