Konsep DasarKebijakan Publik - Dalam kehidupan masyarakat yang ada di wilayah hukum suatu
negara sering terjadi berbagai permasalahan. Negara yang memengang penuh
tanggung jawab pada kehidupan rakyatnya harus mampu menyelesaikan
permasalahan-permasalahan tersebut. Kebijakan publik yang dibuat dan
dikeluarkan oleh negara diharapkan dapat menjadi solusi akan
permasalahan-permasalahan tersebut. Kebijakan Publik adalah suatu keputusan
yang dimaksudkan untuk tujuan mengatasi permasalahan yang muncul dalam suatu
kegiatan tertentu yang dilakukan oleh instansi pemerintah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan (Mustopadidjaja,
2002).
Untuk memahami lebih
jauh bagaimana kebijakan publik sebagai solusi permasalahan yang ada pada
masyarakat, kita harus memahami dulu apa dan seperti apa kebijakan publik itu
sendiri. Berikut adalah definisi-definisi kebijakan publik menurut para ahlikebijakan publik.
Thomas R. Dye (1981) → Kebijakan publik adalah apa yang tidakü dilakukan maupun yang dilakukan oleh pemerintah. Pengertian yang diberikan Thomas R. Dye ini memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Selain itu, kajiannya yang hanya terfokus pada negara sebagai pokok kajian.
Thomas R. Dye (1981) → Kebijakan publik adalah apa yang tidakü dilakukan maupun yang dilakukan oleh pemerintah. Pengertian yang diberikan Thomas R. Dye ini memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Selain itu, kajiannya yang hanya terfokus pada negara sebagai pokok kajian.
Easton (1969) → Mendefinisikan kebijakan publik
sebagai pengalokasianü nilai-nilai
kekuasaan untuk seluruh masyarakat yang keberadaannya mengikat. Dalam
pengertian ini hanya pemerintah yang dapat melakukan sesuatu tindakan kepada
masyarakat dan tindakan tersebut merupakan bentuk dari sesuatu yang dipilih
oleh pemerintah yang merupakan bentuk dari pengalokasian nilai-nilai kepada
masyarakat.
Anderson (1975) → kebijakan publik adalah kebijakan
kebijakan yangü dibangun oleh
badan-badan dan pejabat-pejabat pemerintah, di mana implikasi dari kebijakan
tersebut adalah: 1) kebijakan publik selalu mempunyai tujuan tertentu atau
mempunyai tindakan-tindakan yang berorientasi pada tujuan; 2) kebijakan publik
berisi tindakan-tindakan pemerintah; 3) kebijakan publik merupakan apa yang
benar-benar dilakukan oleh pemerintah, jadi bukan merupakan apa yang masih
dimaksudkan untuk dilakukan; 4) kebijakan publik yang diambil bisa bersifat
positif dalam arti merupakan tindakan pemerintah mengenai segala sesuatu
masalah tertentu, atau bersifat negatif dalam arti merupakan keputusan
pemerintah untuk tidak melakukan sesuatu; 5) kebijakan pemerintah
setidak-tidaknya dalam arti yang positif didasarkan pada peraturan perundangan
yang bersifat mengikat dan memaksa.
Dye (1978) mendefinisikan kebijakan publik
sebagai “Whateverü governments choose
to do or not to do.”, yaitu segala sesuatu atau apapun yang dipilih oleh
pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan. Dye juga memaknai kebijakan
publik sebagai suatu upaya untuk mengetahui apa sesungguhnya yang dilakukan
oleh pemerintah, mengapa mereka melakukannya, dan apa yang menyebabkan mereka
melakukannya secara berbeda-beda. Dia juga mengatakan bahwa apabila pemerintah
memilih untuk melakukan suatu tindakan, maka tindakan tersebut harus memiliki
tujuan. Kebijakan publik tersebut harus meliputi semua tindakan pemerintah,
bukan hanya merupakan keinginan atau pejabat pemerintah saja. Di samping itu,
sesuatu yang tidak dilaksanakan oleh pemerintah pun termasuk kebijakan publik.
Hal ini disebabkan karena sesuatu yang tidak dilakukan oleh pemerintah akan
mempunyai pengaruh yang sama besar dengan sesuatu yang dilakukan oleh
pemerintah.
David Easton → mendefinisikan public policy
sebagai : “Theü authoritative
allocation of value for the whole society, but it turns out that only theg
overnment can authoritatively act on the ‘whole’ society, and everything the
government choosed do or not to do result in the allocation of values.” Maksudnya, public
policy tidak hanya berupa apa yang dilakukan oleh pemerintah, akan tetapi juga
apa yang tidak dikerjakan oleh pemerintah karena keduanya sama-sama membutuhkan
alasan-alasan yang harus dipertanggungjawabkan.
Chief J.O. Udoji (1981) → mendefinisikan
kebijaksanaan publik sebagai “An sanctioned course of action addressed to
a particular problem or group of related problems that affect society at large.”
Maksudnya ialah suatu tindakan bersanksi yang mengarah pada suatu tujuan
tertentu yang diarahkan pada suatu masalah atau sekelompok masalah tertentu
yang saling berkaitan yang mempengaruhi sebagian besar warga masyarakat.
Jonnes (1977) → memandang kebijakan publik sebagai
suatu kelanjutanü kegiatan pemerintah
di masa lalu dengan hanya mengubahnya sedikit demi sedikit.
Edward →kebijakan publik didefinisikan
sebagai “What governments sayü and do, or do not
do. It is the goals or purposes of governments programs.” Maksudnya, apa yang
dinyatakan dan dilakukan atau tidak dilakukan oleh pemerintah termasuk
kebijakan publik. Merujuk pada definisi di atas, kebijakan publik tampil
sebagai sasaran atau tujuan program-program. Edward lebih lanjut menjelaskan
bahwa kebijakan publik itu dapat diterapkan secara jelas dalam peraturan
perundang-undangan dalam bentuk pidato-pidato pejabat teras pemerintah ataupun
berupa program-program dan tindakan-tindakan yang dilakukan pemerintah.
Chandler dan Plano (1988) → Kebijakan publik
ialah pemanfaatan yangü strategis terhadap
sumberdaya-sumberdaya yang ada untuk memecahkan masalah-masalah publik atau
pemerintah. Selanjutnya dikatakan bahwa kebijakan publik merupakan suatu bentuk
intervensi yang dilakukan secara terus-menerus oleh pemerintah demi kepentingan
kelompok yang kurang beruntung dalam masyarakat agar mereka dapat hidup, dan
ikut berpartisipasi dalam pembangunan secara luas.
Woll (1966) → kebijakan publik ialah sejumlah
aktivitas pemerintahü untuk memecahkan
masalah di masyarakat, baik secara langsung maupun melalui berbagai lembaga
yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam pelaksanaan kebijakan publik
terdapat tiga tingkat pengaruh sebagai implikasi dari tindakan pemerintah
tersebut yaitu: 1) adanya pilihan kebijakan atau keputusan yang dibuat oleh
politisi, pegawai pemerintah atau yang lainnya yang bertujuan menggunakan
kekuatan publik untuk mempengaruhi kehidupan masyarakat; 2) adanya output
kebijakan, di mana kebijakan yang diterapkan pada level ini menuntut pemerintah
untuk melakukan pengaturan, penganggaran, pembentukan personil dan membuat
regulasi dalam bentuk program yang akan mempengaruhi kehidupan masyarakat; 3)
adanya dampak kebijakan yang merupakan efek pilihan kebijakan yang mempengaruhi
kehidupan masyrakat.
Pada sudut pandang lain, Hakim (2003) mengemukakan bahwa Studi Kebijakan Publik mempelajari keputusan-keputusan pemerintah dalam mengatasi suatu masalah yang menjadi perhatian publik. Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Pemerintah sebagian disebabkan oleh kegagalan birokrasi dalam memberikan pelayanan dan menyelesaikan persoalan publik. Kegagalan tersebut adalah information failures, complex side effects, motivation failures, rentseeking, second best theory, implementation failures (Hakim, 2002).
Berdasarkan
stratifikasinya, kebijakan publik dapat dilihat dari tiga tingkatan, yaitu
kebijakan umum (strategi), kebijakan manajerial, dan kebijakan teknis
operasional. Selain itu, dari sudut manajemen, proses kerja dari kebijakan
publik dapat dipandang sebagai serangkaian kegiatan yang meliputi (a) pembuatan
kebijakan, (b) pelaksanaan dan pengendalian, serta (c) evaluasi kebijakan.
Menurut Dunn (1994), proses analisis kebijakan adalah serangkaian aktivitas dalam proses kegiatan yang bersifat politis. Aktivitas politis tersebut diartikan sebagai proses pembuatan kebijakan dan divisualisasikan sebagai serangkaian tahap yang saling tergantung, yaitu (a) penyusunan agenda, (b) formulasi kebijakan, (c) adopsi kebijakan, (d) implementasi kebijakan, dan (e) penilaian kebijakan.
Itulah konsep dasar Kebijakan Publik yang penulis sunting dari beberapa buku dan artikel menjadi satu resume, semoga mudah difahami dan menambah wawasan pengetahuan kita.
Terimkasih sudah berkunjung, mari berdiskusi di blog kami. Kajian Politik itu seru dan dinamis. Jadi, lihatlah disekeliling anda, fenomena politik akan senantiasa kita jumpai.
EmoticonEmoticon