Showing posts with label Teori Perbandingan Politik. Show all posts
Showing posts with label Teori Perbandingan Politik. Show all posts

Saturday, November 18, 2017

3 Pendekatan Teori Perbandingan Politik

Terdapat 3 PENDEKATAN PERBANDINGAN POLITIK yang harus kita pelajari dalam kajian materi kuliah teori perbandingan politik, berikut ini ulasan lengkapnya:
3 Pendekatan Teori Perbandingan Politik

Pendekatan Tradisional
Pendekatan tradisional secara historis saling menghubungkan fakta dan nilai dalam studi politik perbandingan. Pendekatan ini memfokuskan analisis pada struktur negara, pemilihan umum, dan partai-partai politik. Ia cenderung menggambarkan institusi-institusi politik tanpa mencoba memperbandingkannya, bukannya mengidentifikasi tipe-tipenya, misalnya institusi parlementer terhadap institusi presidensial.
Studi-studi tradisional biasanya membatasi pengujian mereka pada institusi-institusi Eropa Barat, khususnya apa yang disebut demokrasi-demokrasi perwakilan Inggris Raya, Perancis, Jerman, dan Swiss.
Pendekatan Behavioralisme
pendekatan perilaku yang merupakan sebuah reaksi terhadap spekulasi teori yang memberikan uraian penjelasan, kesimpulan, dan penilaian berdasarkan norma-norma atau aturan-aturan dan standar-standar kekuasaan maupun etnosentrisme, formalisme, dan deskripsi barat yang menjadi karakteristik pendekatan tradisional kontemporer.
Kecenderungan riset behavioral dalam politik telah menuju pada pembentukan model-model yang konsisten secara logika di mana ‘kebenaran’ diturunkan secara deduktif. Dalam upaya untuk membedakan antara penelaahan mode-mode behavioral dan tradisional, telah diidentifikasi adanya doktrin utama ‘kredo behavioral’, yaitu :
  1. Keteraturan atau keseragaman perilaku politik;
  2. Verifikasi atau pengujian validitas generalisasi atau teori tersebut;
  3. Teknik-teknik pencarian atau interpretasi data,
  4. Kuantifikasi dan pengukuran dalam rekaman data;
  5. Nilai-nilai yang membedakan antara dalil-dalil yang berhubungan dengan evaluasi etis dan yang berkaitan dengan penjelasan empiris;
  6. Sistematisasi riset, ilmu murni, atau pencarian pemahaman dan penjelasan perilaku sebelum menggunakan pengetahuan sebagai solusi permasalahan sosial;
  7. Integrasi riset politik dengan riset-riset ilmu sosial lainnya.

Pasca Behavioralisme
kredo paska behavioral terdiri dari sejumlah doktrin:
Pertama, substansi mendahului teknik sehingga permasalahan sosial yang mendesak menjadi lebih penting daripada peralatan investisigasi.
Kedua, behavioralisme bersifat konservatif dan terbatas pada abstraksi, bukannya kenyataan saat-saat krisis.
Ketiga, ilmu tidak dapat bersikap netral ketika dilakukan evaluasi, fakta tidak dapat dipisahkan dari nilai dan alasan-alasan nilai harus dikaitkan dengan pengetahuan.
Keempat, kaum intelektual harus mengemban tanggung jawab masyarakat mereka, mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan dalam peradaban dan tidak semata-mata menjadi sekelompok teknisi yang terisolisasi dan terlindung dari isu-isu dan permasalahan yang melingkupi pekerjaan mereka.
Kelima, para intelektual harus menerapkan pengetahuan dan terlibat dalam pembentukan ulang masayarakat, dan keenam, para intelektual harus memasuki kancah perjuangan mutakhir dan berpartisipasi dalam politisasi institusi-institusi profesi dan akademik.
Pendekatan Perbandingan Politik dan Beberapa Karakteristiknya
Pendekatan Tradisional
Pendekatan Behavioral
Pendekatan Pasca-behavioral
Saling mengaitkan fakta dan nilai
Memisahkan fakta dan nilai
Fakta dan nilai diikat pada tindakan dan relevansi
Perspektif dan normative
Nonperspektif, Objektif dan empiris
Bersifat humanistik dan berorientasi masalah, normative
Kualitatif
Kuantitatif
Kualitatif dan Kuantitatif
Berkaitan dengan ketidakteraturan dan keteraturan
Berkaitan dengan keseragaman dan keteraturan
Berkaitan dengan keteraturan dan ketidakteraturan
Konfiguratif dan non komparatif, berfokus pada negara-negara individual
Komparatif, berfokus pada beberapa negara
Komparatif, berfokus pada beberapa negara
Etnosentris, secara khusus berfokus pada demokrasi-demokrasi Eropa Barat
Etnosentris, secara khusus berkaitan dengan model Anglo-Amerika
Secara khusus berorientasi pada dunia ketiga
Deskriptif, sempit dan statis
Abstrak, berideologi konservatif dan statis
Teoritis, radikal dan berorientasi hasil
Berfokus pada struktur-struktur formal (institusi dan pemerintah)
Berfokus pada struktur-struktur dan fungsi-fungsi (kelompok) formal dan informal
Berfokus pada hubungan dan konflik kelas serta kelompok