Saturday, December 17, 2016

Konflik Rohingya Myanmar (Perspektif Konflik Politik)

Konflik Rohingya Myanmar dalam Perspektif Politik – Beberapa tahun ini Negara tetangga Indonesia yakni Myanmar tengah dilanda krisis konflik berkepanjangan terkait isu sara (agama) yang dialami kaum minoritas di salah satu daerah di Myanmar yakni Arakan. Etnis Rohingya merupakan penduduk minoritas muslim Myanmar yang kebetulan mengalami diskriminasi dan penyiksaan di daerah Arakan tersebut.

Seperi Apa sebenarnya Konflik Rohingya? Konflik Kemanusiaan, Agama atau Politik? Mari kita ulas semuanya dari berbagai fakta yang ada dan kami rangkum jadi satu uraian….


Penyebab Konflik Rohingya Myanmar


FAKTA KONFLIK ROHINGYA

Ada beberapa fakta yang kami lihat apa sebenarnya yang dialami etnis Rohingya di Arakan Myanmar, pertama disaat kaum muslim lain sedang khidmad menjalankan ibadah suci bulan Ramadhan, berbeda dengan Muslim Rohingya yang malah dilanda konflik. Tercatat

Fakta Konflik Rohingya Di saat kaum Muslim lain sedang khitmad menjalankan ibadah-ibadah di bulan suci Ramadhan, kaum Muslim Rohingya malah dilanda konflik. Tercatat, delapan puluh jiwa Muslim Rohingya melayang karena terbunuh dan seratus ribu orang putus asa. Mereka meninggalkan tempat tinggalnya dan mengungsi ke negara-negara tetangga.Ubaidah Katun adalah salah satu Muslimah Rohingya yang berhasil melarikan diri ke Banglades Ubaidah Katun menuturkan bahwa jenazah Muslim di Arakan tidak sempat dikuburkan. Jenazah di sana dimasukkan ke dalam gerobak dab dibawa ke suatu tempat yang tidak dapat diketahui oleh otoritas setempat. Jiwanya terbelenggu oleh dua pilihan, antara menghormati jenazah sebagai pengamalan Islam yang diyakininya dan menyelamatkan jiwanya jika ia tidak segera melarikan diri dari kampung halamannya sendiri.Ubaidah juga menuturkan hal yang lainnya. Di Arakan, sudah tidak ada lagi yang bisa dimakan, Muslim yang kelaparan terpaksa makan batang pohon pisang. Hal ini masuk akal karena menurut Abdul Kalam (seorang Muslim yang juga berhasil melarikan diri ke Banglades), mereka di sana dihalang-halangi untuk pergi ke pasar, belanja barang kebutuhan sehari-hari. Bahkan, mereka yang hendak pergi untuk bekerja dihalang-halangi. Jika ketahuan hendak pergi bekerja, mereka dilempari bom molotov.Itulah sekelumit fakta konflik yang melanda Muslim Rohingya.


APA PENYEBAB KONFLIK ROHINGYA?

Sebuah konflik terjadi akan selalu didahului oleh pemicu atau penyebab kenapa itu bisa terjadi, dari beberapa sumber yang kami rangkum KronologiKonflik Rohinya Menurut laporan The New Light of Myanmar, sebuah koran yang terbit di negara Myanmar tertanggal 4 Juni 2012, konflik Rohingya bermula dari sebuah pembunuhan seorang gadis Budha. Ma Thida Htwe adalah anak perempuan U Hla Tin yang berumur 27 tahun, hidup di sebuah desa bernama Thabyechaung, Kyauknimaw, daerah Yanbye. Pada tanggal 28 Mei 2012 sore, Thida hendak pulang ke rumah setelah seharian bekerja di sebuah Taylor. Tepat pukul 17:15 waktu setempat, ia ditikam oleh orang yang tak dikenal di hutan Bakau samping jalan tanggul menuju Kyaukhtayan, bagian dari desa Kyauknimaw dan Chaungwa. Kasus ini dibawa ke pihak kepolisian dan setelah penyelidikan ditetapkan beberapa tersangka. Mereka adalah Htet Htet (a) Rawshi, putra U Kyaw Thaung (Bengali / Islam), dari Kyauknimaw (selatan bangsal), Rawphi, anak Sweyuktamauk (Bengali / Islam) dari Kyauknimaw (Thaya bangsal) dan Khochi, anak Akwechay (Bengali / Islam), dari Kyauknimaw (Thaya bangsal). Hasil investigasi menyebutkan bahwa Htet Htet (a) Rawshi tahu rutinitas sehari-hari korban yang pulang-pergi antara Desa Thabyechaung dan Desa Kyauknimaw untuk menjahit.Saat itu, dia sedang membutuhkan uang untuk menikahi seorang gadis. Untuk itulah dia bersama kedua rekan tersangka lainnya merampok perhiasan yang dikenakan seorang gadis tersebut dan kemudian dibunuhnya.Berita ini menyebar luas di kalangan penduduk sekitar. Untuk menghindari kerusuhan rasial, tim MPF yang memantau situasi di sana mengirim ketiga pemuda tersebut ke penjara pada pukul 10:15 tanggal 30 Mei. Pada hari yang sama, pada pukul 13:20 seratus orang warga Kyauknimaw mendatangi kantor polisi dan meminta mengembalikan ketiga pemuda tersebut untuk dimintai penjelasan sebelum dikirim ke penjara. Mereka tidak puas dengan penjelasan polisi dan berusahan masuk ke kantor polisi. Polisi menembakkan lima kali tembakan untuk membubarkan mereka. The New Light of  Myanmar yang terbit pada hari berikutnya, 5 Juni menyebutkan bahwa beredar foto-foto hasil penyelidikan tim forensik bahwa sebelum dibunuh, ternyata korban sempat diperkosa oleh ketiga pemuda Bengali Muslim tadi. Korban juga digorok tenggorokannya, dadanya ditikam beberapa kali dan organ kewanitaannya ditikam dan dimutilasi dengan pisau. Foto-foto tersebut semakin menambah kemarahan warga yang beragama Budha. sekelompok orang yang terkumpul dalam Wunthanu Rakkhita Association, Taunggup, pada pukul 06:00 tanggal 4 Juni membagi-bagikan selebaran yang berisi foto-foto tadi. Mereka juga menyerukan bahwa Muslim telah membunuh gadis Arakan secara sadis. Sekitar pukul 16:00, tersebar kabar bahwa ada mobil yang berisikan orang Muslim dalam sebuah bus yang melintas dari Thandwe ke Yangon dan berhenti di Terminal Bus Ayeyeiknyein.Sekitar tiga ratus warga setempat yang telah terprovokasi menghadang laju bus. Mereka menurunan penumpang bus tersebut di persimpangan Thandwe-Taunggup. Selanjutnya, mereka membunuh penumpang yang beragama Islam. Sepuluh orang yang beragama Islam terbunuh di tempat dalam kejadian ini. Dengan dalih bahwa Rohingya bukanlah etnis asli Myanmar, mereka yang terprovokasi melakukan penindasan-penindasan terhadap Rohingya. Mereka tidak menginginkan kehadiran etnis tersebut di bumi Arakan. Bahkan seorang biksu Budha yang fotonya tenar di sosial media menyerukan untuk menghalau bantuan kemanusiaan untuk etnis Rohingya, “Rohingya no”.


APAKAH BENAR HANYA KONFLIK HORIZONTAL DI MASYARAKAT? ATAU ADA UNSUR KEPENTINGAN POLITIK YANG SEDANG DI BANGUN?

Jika dari uraian penyebab kronologis konflik rohingya di atas, sebenarnya kita bisa melihat bahwa konflik yang terjadi dipicu dari konflik social di masyarakat yang dikait-kaitkan dengan isu sara dan agama. Mirip dengan konflik Sampit – Madura yang ada di Indonesia dulu kasusnya. Namun kenapa etnis Rohingnya dianggap tidak layak tinggal di arakan? Padahal secara historis bahwa etnis Rohingya di Arakan telah mendiami daerah tersebut sejak abad ke-7 dimana pada saat itu Islam pertama kali masuk ke Myanmar adalah melalui daerah Arakan oleh kepemimpinan Harun Ar-Rasyid.

Belakangan ini muncul isu kepentingan politik yang berkembang terkait konflik Rohingya di Arakan Myanmar. Konflik mulai terjadi saat kepemimpinan Myanmar beralih kepada sosok Aung San Suu Kyi. Sebagai pemimpin yang lahir dari rahim pemberontakan melawan rezim militer Myanmar di era sebelumnya, San Suu Kyi lahir menjadi pemimpin dengan proses demokrasi dimana partai pengusungnya memenangkan pemilihan umum dengan suara mayoritas. Dari latar belakang rezim militer Myanmar di masa lampau, San Suu Kyi memiliki tujuan untuk penegakan HAM, Demokratisasi, dan kebebasan. Pemikiran ini ternyata sejalan dengan Negara-negara barat, hal tersebut dilatarbelakangi pendidika San Suu Kyi  yang pernah mengenyam pendidikan di Oxford University.


APA KEPENTINGAN BARAT DALAM KONFLIK MYANMAR?

Sudah menjadi rahasia umum, barat seringkali masuk dalam setiap konflik – konflik yang terjadi di Negara – Negara timur tengah (Islam). Seperti Suriah, Afghanistan, dan mungkin juga di Myanmar. Apa kepentingan mereka? 3G (Gold, Gospell, Glory) mungkin itu yang selalu mereka canangkan dalam setiap tindakannya, termasuk di Myanmar. Namun dari kepentingan yang kami lihat bahwa kepentingan barat di Asia Tenggara tidak pernah terlepas dari sumber daya alam seperti halnya di Indonesia.

Memang seperti apa Sumber Daya Alam di Myanmar? Sekilas Kekayaan SDA Myanmar sebagaimana diilansir dari situs shwe.org, tahun 2012 ini sedang dan akan dibangun proyek besar berupa pembuatan jalur pipa minyak dan gas yang menghubungkan pelabuhan Shwe dengan daerah Kumning, China. Pipa minyak Shwe sepanjang 771 km dengan diameter 32 inch akan dibangun akhir tahun 2012 dan selesai pada September 2013. Pipa ini dirancang untuk memindahkan tiga juta ton minyak dari daerah Shwe yang terletak di provinsi Arakan hinggan daerah Kumning, China. Proyek ini dikerjakan oleh South East Asia Oil Petroleum (SEAOP). Kepemilikan saham ini dikuasai China National Petroleum Company sebesar 50,9% dan Myanmar Oil and Gas Enterprise (MOGE) sebesar 49,1%. Sedangkan pipa gas Shwe sedikit lebih panjang dari pipa minyak yaitu 793 km dengan diameter 40 inch. Jalur pipa gas ini sudah dibangun sejak September 2012 lalu dan direncanakan selesai pada bulan Juli 2013. Pipa ini berkapasitas memindahkan 12 juta kubik meter gas setiap tahun. Proyek ini juga dikerjakan oleh South East Asia Gas Pipeline (SEAGP) yang kepemilikan sahamnya dikuasai oleh South East Asia Pipeline Co. sebesar 50,9%, Daewoo 25,041%, ONGP Caspian E&P 8,347%, MOGE 7,355%, Korea Gas Company 4,1735%, dan GAIL India Corporation sebesar 4,1375%. Masih di situs yang sama tersiar berita bahwa Myanmar untuk sekarang ini mempunyai tiga kilang minyak yang sudah berumur tua. Sangat sedikit menghasilkan minyak. Dibutuhkan modernisasi supaya bisa beroperasi efektif dan modern. Menurut otoritas pemerintah Myanmar, ketiga kilang minyak ini akan diprivatisasi. Ketiga kilang minyak tersebut terletak di wilayah Thanliyin, bagian dari Rangoon, Mam Thanpayarkan, dan satu lagi di Chauk. Rancangan APBN negara Myanmar tahun 2012-2013 menargetkan produksi minyak pertahun sebesar 7,156 juta barel yang terdiri atas produksi di darat sebesar 3,435 juta barel dan produksi lepas pantai 3,721%. Pemerintah Myanmar sedang menyiapkan persetujuan tender untuk eksplorasi baik di daratan maupun di lepas pantai. Di situs webnya Total, Myanmar adalah negara tertua dalam hal produksi minyak yaitu tahun 1853. Rangoon Oil Company adalah perusahaan asing pertama yang mengebor minyak di negara tersebut, tahun 1871. Sejak saat itu hingga tahun 1963, minyak Myanmar dikuasai oleh asing.

Terimkasih sudah berkunjung, mari berdiskusi di blog kami. Kajian Politik itu seru dan dinamis. Jadi, lihatlah disekeliling anda, fenomena politik akan senantiasa kita jumpai.
EmoticonEmoticon