Ketika mendengar dan
berbicara tentang sosok Ibn Taimiyah, maka terbersit di ingatan penulis
komentar-komentar para kiyai dan ustadz ketika masih di pondok pesantren bahwa
tokoh yang satu ini meskipun 'alim tapi karena banyak menghujat dan
bahkan mengkafirkan para ulama, ia dianggap kafir, zindiq, dan term-term
semacamnya. Akibatnya tokoh ini tidak begitu dikenal (dimajhulkan) di
kalangan pesantren yang begitu kuat memegangi tradisi ahl al-sunnah wa
al-jama'ah. Tidak mengherankan pula jika penulis yang dibesarkan di
kalangan pesantren baru sedikit mengetahui tokoh ini ketika sudah di bangku
kuliah.
Namun, terlepas dari
kontroversi sosok seorang Ibn Taimiyah, menurut penulis, tidak bijak jika
kemudian melupakan dan tidak mau mempelajari pemikiran-pemikirannya, terutama
yang berkaitan dengan politik—sebagai bidang yang menonjol ia bahas—karena
sikap a-priori dan asumsi-asumsi yang kita bangun belum tentu sepenuhnya
mengandung kebenaran. Sebaliknya, akibat yang ditimbulkan adalah sangat jelas,
yaitu kerugian besar bagi kita, umat Islam, kalau mengesampingkan
pemikiran-pemikiran tokoh ini.
Bagaimanapun juga,
pemikiran politik Ibn Taimiyah memiliki relevansi yang jelas dengan zaman
modern. Dengan mengkaji pemikiran-pemikirannya diharapkan banyak
kesimpangsiuran bisa dihilangkan dari pemikiran politik di dunia Islam pada
masa kini. Studi yang dinamis dan kritis terhadap pemikiran politik Ibn
Taimiyah sangat dibutuhkan pada masa sekarang ini.
Pemikiran politik
Ibn Taimiyah yang penting bisa ditemukan dalam karya-karyanya antara lain: Minhaj
al-Sunnah al-Nabawiyah fi Naqd Kalam al-Syi'ah wa al-Qadariyah. Buku ini
ditulis untuk mengkounter karya Ibn al-Muthahhar al-Hilli, buku yang lain
adalah Minhaj al-Karamah fi Ma'rifat al-Imamah, kemudian al-Siyasah
al-Syar'iyah fi Ishlah al-Ra'i wa al-Ra'iyyah, meskipun buku ini lebih
banyak berisi peraturan-peraturan administrasi Islam ketimbang politik, namun
di dalamnya dapat kita temukan ide-ide yang sangat penting mengenai politik.
Karya lainnya adalah al-Hisbah fi al-Islam. Dalam buku ini dijumpai pernyataan-pernyataan
mengenai hakekat dan fungsi negara. Tulisan-tulisan lainnya berserakan dalam
bentuk risalah dalam rangka polemiknya dengan para penentangnya. Salah seorang
muridnya, Ibn al-Qayyim, menulis buku berjudul al-Thuruq al-Hukmiyah fi
al-Siyasah al-Syar'iyah. Namun, buku ini lebih banyak membahas prosedur
pengadilan daripada teori politik atau pemerintahan.
Sementara buku yang
ditulis sarjana Barat mengenai Ibn Taimiyah adalah karya Henry Laoust dalam
bahasa Perancis berjudul "Les Doctrines Sociales et Politiques d' Ibn
Taymiyyah". Buku ini merupakan studi paling serius dan teliti mengenai
Ibn Taimiyah. Buku yang lebih merupakan karya ensiklopedis mengenai Ibn
Taimiyah ini ditulis dengan menggunakan kerangka ilmiah dan sangat metodologis,
meski sangat sering mengandung prasangka orientalis. Sayang sekali buku ini
tidak sampai kepada penulis baik dalam bentuk aslinya maupun tarjamahannya.
Untuk mengetahui bagaimana pemikiran politik Ibn Taimiyah, akan dibahas dalam postingan berikutnya tentang Pemikiran Politik Ibn Taimiyah tentang Konsep Negara.
Terimkasih sudah berkunjung, mari berdiskusi di blog kami. Kajian Politik itu seru dan dinamis. Jadi, lihatlah disekeliling anda, fenomena politik akan senantiasa kita jumpai.
EmoticonEmoticon