Thursday, December 29, 2016

Proses Tahapan Investasi

Proses investasi adalah menunjukkan bagaimana pemodal melakukan investasi dalam sekuritas apa yang akan dipilih, seberapa banyak investasi tersebut dan kapan investasi tersebut akan dilakukan ( Saud Husnan, 2005 ,47).

Sedangkan proses investasi juga meliputi pemahaman mengenai dasar – dasar keputusan investasi dan bagaimana mengorganisasikan aktifitas – aktifitas dalam proses keputusan investasi. Hal yang mendasar dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang diharapakan dan resiko suatu investasi. Hubungan antara resiko dan return yang diharapkan dari suatu investasi merupakan hubungan yang searah dengan linier. Artinya semakin besar resiko yang harus ditanggung, semakin besar pula tingkat return yang diharapkan.

Proses investasi menunjukkan bagaimana seharusnya seorang investor membuat keputusan investasi pada efek – efek yang dapat dipasarkan, sekuritas apa yang akan dipilih, serta kapan dilakukan. Untuk memanifestasikan hal – hal tersebut dilakukan langkah – langkah sebagai berikut :

a)    Menentukan Tujuan investasi
Dalam tahap ini ada tiga hal yan harus dipertimbangkan oleh seorang investor yaitu; tingkat pengambilan yang diharapkan (expected rate of return), tingkat risiko (rate of risk), dan ketersediaan jumlah dana yang akan diinvestasikan. Secara umum semakin besar tingkat rate of risk semakin besar pula expected rate of return.

b)    Menentukan Analisa Sekuritas
Dimana tahapan ini seorang investor melakukan analisis terhadap suatu efek yang atau sekelompok efek, langkah ini ditempuh untuk mengindentifikasi efek yang salah harga (mispriced). Salah harga diasumsikan dengan dugaan apakah harga sebuah efek terlalu tinggi atau terlalu rendah.

c)    Melakukan Pembentukan Portofolio
Portofolio berarti sekumpulan investasi. Tahapan pembentukan portofolio merupakan langkah indentifikasi sekuritas – sekuritas mana yang akan dipilih dan beberapa proporsi dana yang akan diinvestasikan pada masing – masing efek. Efek yang dipilih dalam rangka pembentukan portofolio adalah efefk – efek yang mempunyai koefisien korelasi negatif (memiliki hubungan yang negatif) sebagai langkah memperkecil resiko. Selain langkah tersebut, pemilihan banyak sekuritas (diversivication) juga merupakan upaya untuk mengurangi resiko yang ditanggung. Pemilihan sekuritas sangat di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain preferensi risiko, pola kebutuhan kas, status pajak, dan lain – lain.

d)    Melakukan Evaluasi Kinerja Portofolio
Evaluasi kinerja portofolio dilakukan setelah tahapan pembentukan portofolio, baik dalam tingkat keuntungan yang diharapkan maupun terhadap tingkat risiko yang ditanggung. Sebuah portofolio yang memberikan keuntungan yang lebih tinggi belum dapat disimpulkan sebagai portofolio yang lebih baik dari yang lain, karena faktor risiko di pandang perlu untuk dipertimbangkan. Standar pengukuran terhadap return dan risiko adalah hal yang sangat penting didalam menentukan suatu pilihan.

e)             Melakukan Revisi Kinerja Portofoio
Tahap revisi kinerja portofolio dilakukan setelah proses evaluasi kinerja portofolio selesai dilakukan. Dari hasil evaluasi yang ada kemudian dilakukan revisi (perubahan) terhadap efek – efek yang membentuk portofolio jika dirasakan bahwa komposisi yang telah dibentuk tidak optimal atau tidak sesuai dengan tujuan investasi , misalnya rate of return yang muncul lebih rendah dari yang direncanakan, tidak memenuhi preferensi pemodal, dan sebagainya. Revisi dapat dilakukan secara total, yaitu dengan melakukan likuidasi atas portofolio yang ada, kemudian dibentuk portofolio yang baru. Revisi juga dapat dilakukan secara terbatas , yaitu dilakukan perubahan atas proporsi atau komposisi dana yang dialokasikan dalam masing – masing efek yang membentuk portofolio (Abdul Halim, dan Husnan Saud: 2001).

Terimkasih sudah berkunjung, mari berdiskusi di blog kami. Kajian Politik itu seru dan dinamis. Jadi, lihatlah disekeliling anda, fenomena politik akan senantiasa kita jumpai.
EmoticonEmoticon