Proses investasi adalah
menunjukkan bagaimana pemodal melakukan investasi dalam sekuritas apa yang akan
dipilih, seberapa banyak investasi tersebut dan kapan investasi tersebut akan
dilakukan ( Saud Husnan, 2005
,47).
Sedangkan
proses investasi juga meliputi pemahaman mengenai dasar – dasar keputusan
investasi dan bagaimana mengorganisasikan aktifitas – aktifitas dalam proses
keputusan investasi. Hal yang mendasar dalam proses keputusan investasi adalah
pemahaman hubungan antara return yang
diharapakan dan resiko suatu investasi. Hubungan antara resiko dan return yang diharapkan dari suatu
investasi merupakan hubungan yang searah dengan linier. Artinya semakin besar
resiko yang harus ditanggung, semakin besar pula tingkat return yang diharapkan.
Proses
investasi menunjukkan bagaimana seharusnya seorang investor membuat keputusan
investasi pada efek – efek yang dapat dipasarkan, sekuritas apa yang akan
dipilih, serta kapan dilakukan. Untuk memanifestasikan hal – hal tersebut
dilakukan langkah – langkah sebagai berikut :
a) Menentukan Tujuan investasi
Dalam
tahap ini ada tiga hal yan harus dipertimbangkan oleh seorang investor yaitu;
tingkat pengambilan yang diharapkan (expected
rate of return), tingkat risiko (rate
of risk), dan ketersediaan jumlah dana yang akan diinvestasikan. Secara
umum semakin besar tingkat rate of risk semakin
besar pula expected rate of return.
b) Menentukan Analisa Sekuritas
Dimana
tahapan ini seorang investor melakukan analisis terhadap suatu efek yang atau
sekelompok efek, langkah ini ditempuh untuk mengindentifikasi efek yang salah
harga (mispriced). Salah harga
diasumsikan dengan dugaan apakah harga sebuah efek terlalu tinggi atau terlalu
rendah.
c) Melakukan Pembentukan Portofolio
Portofolio
berarti sekumpulan investasi. Tahapan pembentukan portofolio merupakan langkah
indentifikasi sekuritas – sekuritas mana yang akan dipilih dan beberapa
proporsi dana yang akan diinvestasikan pada masing – masing efek. Efek yang
dipilih dalam rangka pembentukan portofolio adalah efefk – efek yang mempunyai
koefisien korelasi negatif (memiliki hubungan yang negatif) sebagai langkah
memperkecil resiko. Selain langkah tersebut, pemilihan banyak sekuritas (diversivication) juga merupakan upaya
untuk mengurangi resiko yang ditanggung. Pemilihan sekuritas sangat di
pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain preferensi risiko, pola kebutuhan
kas, status pajak, dan lain – lain.
d) Melakukan Evaluasi Kinerja Portofolio
Evaluasi
kinerja portofolio dilakukan setelah tahapan pembentukan portofolio, baik dalam
tingkat keuntungan yang diharapkan maupun terhadap tingkat risiko yang
ditanggung. Sebuah portofolio yang memberikan keuntungan yang lebih tinggi
belum dapat disimpulkan sebagai portofolio yang lebih baik dari yang lain,
karena faktor risiko di pandang perlu untuk dipertimbangkan. Standar pengukuran
terhadap return dan risiko adalah hal
yang sangat penting didalam menentukan suatu pilihan.
e)
Melakukan
Revisi Kinerja Portofoio
Tahap
revisi kinerja portofolio dilakukan setelah proses evaluasi kinerja portofolio
selesai dilakukan. Dari hasil evaluasi yang ada kemudian dilakukan revisi (perubahan)
terhadap efek – efek yang membentuk portofolio jika dirasakan bahwa komposisi
yang telah dibentuk tidak optimal atau tidak sesuai dengan tujuan investasi ,
misalnya rate of return yang muncul
lebih rendah dari yang direncanakan, tidak memenuhi preferensi pemodal, dan
sebagainya. Revisi dapat dilakukan secara total, yaitu dengan melakukan
likuidasi atas portofolio yang ada, kemudian dibentuk portofolio yang baru.
Revisi juga dapat dilakukan secara terbatas , yaitu dilakukan perubahan atas
proporsi atau komposisi dana yang dialokasikan dalam masing – masing efek yang
membentuk portofolio (Abdul Halim, dan Husnan Saud: 2001).
Terimkasih sudah berkunjung, mari berdiskusi di blog kami. Kajian Politik itu seru dan dinamis. Jadi, lihatlah disekeliling anda, fenomena politik akan senantiasa kita jumpai.
EmoticonEmoticon