Showing posts with label Konflik dan Konsensus Politik. Show all posts
Showing posts with label Konflik dan Konsensus Politik. Show all posts

Saturday, December 17, 2016

Contoh Konflik Politik di Indonesia

Dalam bahasan sebelumnya kita sudah belajar dan memahami pengertian, definisi, dan penyebab konflik politik. Pada artikel saya kali ini kita akan mempelajari seperti apa contoh – contoh peristiwa yang termasuk dalam konflik politik, khususnya di Indonesia.

Sebagaimana di utarakan sebelumnya bahwa konflik politik merupakan peristiwa konflik yang terjadi dalam ruang lingkup kepentingan politik. Dan dimensi dari politik itu sangat luas mulai dari pemerintahan, perebutan kekuasaan dan lainnya. Berikut ini saya sampaikan 4 contoh kasus konflik politik yang pernah terjadi di Indonesia, diantaranya :

Konflik Rohingya Myanmar (Perspektif Konflik Politik)

Konflik Rohingya Myanmar dalam Perspektif Politik – Beberapa tahun ini Negara tetangga Indonesia yakni Myanmar tengah dilanda krisis konflik berkepanjangan terkait isu sara (agama) yang dialami kaum minoritas di salah satu daerah di Myanmar yakni Arakan. Etnis Rohingya merupakan penduduk minoritas muslim Myanmar yang kebetulan mengalami diskriminasi dan penyiksaan di daerah Arakan tersebut.

Seperi Apa sebenarnya Konflik Rohingya? Konflik Kemanusiaan, Agama atau Politik? Mari kita ulas semuanya dari berbagai fakta yang ada dan kami rangkum jadi satu uraian….

Friday, November 18, 2016

Kekuatan Politik Militer Indonesia Pasca Reformasi

Teori Politik - Pasca reformasi Indonesia situasi perpolitikan Indonesia sejatinya masih belum dianggap mengalami stabilisasi politik. Konflik politik dan kepentingan yang hanya mementingkan kelompok atau golongan elit politik sipil, setelah mengambil alih kekuasaan otoriter Orde Baru, belum bisa memanfaatkan dengan baik situasi kondisi demokrasi seperti ini. Jangan sampai situasi ini dimanfaatkan oleh beberapa negara Asia lain atau Amerika Latin, dimana peran militer mengambil alih perpolitikan negara yang dianggap tidak kondusif. Dengan memanfaatkan situasi demikian tidak menutup kemungkinan, militer berupaya kembali masuk politik yang dianggap “haram” atau “tabu” selama ini.

Thursday, October 13, 2016

Pengertian Teror & Terorisme

\\Pengertian Teror & Terorisme 

TERORISME termasuk bentuk komunikasi. Dalam sebuah aksi teror, selalu ada pesan (message) dari teroris, baik secara tersirat maupun tersurat.

Aksi teroris dimaksudkan untuk menyampaikan sebuah pesan. Terorisme adalah komunikasi dengan menggunakan kekerasan. Umumnya untuk mencapai tujuan politik.
Pengertian Teror & Terorisme


Encyclopedia Americana (1993) menyebutkan, terorisme adalah penggunaan atau ancaman kekerasan yang terbatas pada kerusakan fisik, namun berdampak psikologis tinggi karena ia menciptakan ketakutan dan kejutan.

Sejak 2001, terorisme menjadi isu utama dunia. Pemicunya adalah peledakan Gedung World Trade Center (WTC) 11 September 2001. Pemerintah Amerika Serikat (AS) menabuh genderang perang berupa "kampanye anti-terorisme internasional".

Target pertamanya Usamah bin Ladin dan organisasinya, Al-Qaidah, yang dituding AS sebagai pelaku peledakan Gedung WTC. Rezim Taliban Afghanistan, yang melindungi Usamah, turut menjadi korban kampanya AS itu dan harus rela meninggalkan kekuasaannya di Afghanistan.

Bahkan, atas nama anti-terorisme, AS menekan negara-negara Arab, seperti Mesir, Arab Saudi, dan banyak lagi, untuk mengubah kurikulum pendidikannya dengan perubahan utama pada penghilangan pengajaran tentang jihad. AS menyebut konsep jihad sebagai “radikalisme Islam” yang berpotensi memunculkan terorisme.

Jauh sebelum Tragedi WTC yang masih misterius itu, AS sudah menjadikan terorisme sebagai instrumen kebijakan luar negerinya untuk memukul setiap kekuatan yang dianggap membahayakan kepentingannya.

Melalui media-media yang menjadi corongnya, AS berhasil menciptakan opini publik, melakukan “pembunuhan karakter”, melakukan teknik propaganda name calling (penjulukan), sehingga mencitrakan seseorang atau sebuah kelompok sebagai teroris.  

Pengertian Terorisme

Terorisme merupakan istilah yang kabur dan bermakna ganda (ambiguous). Di kalangan akademisi atau ilmuan sosial-politik pun tidak ada kesepakatan tentang definisi terorisme.

 Tidak ada satu pun definisi "terorisme" yang diterima secara universal. Yang jelas, terorisme merupakan sebuah aksi atau tindak kekerasan (violence) yang merusak (destructive).

Terorisme (terrorism) berasal dari kata terror. Menurut Oxford Paperback Dictionary, terror artinya
  • extreme fear (rasa takut yang luar biasa)
  • a terrifying person or thing (seseorang atau sesuatu yang mengerikan). 
  • use of violence and intimidation, especially for political purposes (penggunaan kekerasan dan intimidasi, utamanya bagi tujuan-tujuan politik).
Terorisme atau aksi teror memiliki cara yang khas, yaitu penggunaan kekerasan secara sistematis untuk mencapai tujuan politik. Metodanya adalah pengeboman, pembajakan, pembunuhan, penyanderaan, atau singkatnya: “aksi kekerasan bersenjata”.

 Dr. Knet Lyne Oot mendefinisikan terorisme sebagai
  • aksi militer atau psikologis yang dirancang untuk menciptakan ketakutan, atau membuat kehancuran ekonomi atau material;
  • pemaksaan tingkah laku lain;
  • tindakan kriminal yang bertendensi mencari publisitas;
  • tindakan kriminal bertujuan politis;
  • kekerasan bermotifkan politis; dan
  • aksi kriminal guna memperoleh tujuan politis atau ekonomis.
Referensi:
Demonologi Islam, ASM. Romli. Gema Insani Press, 2000 
Bara Timur Tengah, Riza Sihbudi. Mizan, 1991.

Wednesday, November 25, 2015

Jenis - Jenis Konflik





Jenis - Jenis Konflik - Konflik yang kita temui sehari-hari dapat kita bedakan berdasarkan jenis konfliknya, aktor yang terlibat dalam konflik menjadi penentu jenis konflik yang terjadi. Terdapat beberapa ilmuan sosial yang mengemukakan pendapatnya tentang jenis-jenis konflik. Berikut ini jenis-jenis konflik menurut para ahli.

Penyebab Konflik




Penyebab Konflik - Bagaimana sudah faham tentang pengertian konflik? kali ini kita akan membahas penyebab konflik itu terjadi. Sebagai suatu pertentangan dalam kehidupan, konflik tidak serta merta hadir begitu saja, konflik sering kali dipicu oleh faktor pemicu yang menyebabkan konflik timbul dan meningkat eskalasinya. 

Konflik terjadi manakala terdapat benturan kepentingan. Dalam rumusan lain dapat dikemukakan konflik terjadi jika ada pihak yang merasa diperlakukan tidak adil manakala pihak berperilaku menyentuh “titik kemarahan” pihak lain. Dengan kata lain, perbedaan kepentingan karena kemajemukan vertikal dan horizontal merupakan kondisi yang harus ada (necessary condition) bagi timbulnya konflik, tetapi perbedaan kepentingan iu bukan kondisi yang memadai (suffcient condition) untuk menimbulkan konflik. (Surbakti,Ramlan, 2010 : 194)

Penyebab konflik menurut para ahli diantaranya dikemukakan oleh Yudistira K. Garna, (1992 : 65) penyebab konflik didasarkan oleh beberapa sebab, diantaranya

Pengertian Konflik dan Konflik Politik



Pengertian Konflik dan Konflik Politik - Konflik merupakan salah satu konsep dasar ilmu politik, sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa terlepas dari interaksi dengan orang lain utamanya dalam pemenuhan hasrat maupun tujuannya. Akan tetapi, sebagai makhluk yang memiliki hawa nafsu dan emosi, dalam interaksi sosial di kehidupan sehari-hari sering kita temui adanya pertentangan dalam masyarakat, baik antar indicidu maupun antar kelompok atau golongan. Karena memang, pada hakikatnya manusia akan senantiasa berkonflik dan dihadapkan dengan perbedaan satu dengan lainnya. 

Teori konflik adalah teori yang memandang bahwa perubahan sosial tidak terjadi melalui proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan, tetapi terjadi akibat adanya konflik yang menghasilkan kompromi-kompromi yang berbeda dengan kondisi semula. Teori ini didasarkan pada pemilikan sarana-sarana produksi sebagai unsur pokok pemisahan kelas dalam masyarakat.